Bimakuru.com – Jenis Saham WFH Cocok Untuk Masa PPKM. Meningkatnya jumlah orang yang bekerja dari rumah, Work from Home (WFH) akibat pandemi Covid-19, bermunculan pula fenomena saham-saham WFH, terutama di Amerika Serikat (AS).
Saham WFH yang dimaksud adalah saham emiten yang bergerak di bidang Layanan TI dan Komunikasi yang permintaan layanannya, dalam arti peraturan WFH telah meningkat pesat.
Memang, pada 25 Juni 2020, Bursa AS Wall Street meluncurkan Direxion Work From Home ETF (Exchange Traded Fund), produk reksa dana yang diperdagangkan di bursa yang berisi 40 saham perusahaan dalam satu keranjang, yaitu 10 perusahaan teratas setiap. kategori empat cabang WFH.
Keempat sektor tersebut adalah teknologi penyimpanan cloud, keamanan siber, dokumen online dan manajemen proyek, serta komunikasi jarak jauh.
Saham terkenal yang menjadi anggota Direxion ETF termasuk penyedia layanan konferensi video Zoom, perusahaan induk Google Alphabet, perusahaan media sosial Facebook, perusahaan layanan keamanan siber Proofpoint, layanan komputasi awan Box, perusahaan perangkat lunak Adobe, dan perusahaan yang menawarkan layanan manajemen dokumen kontrak. elektronik DocuSign.
Sejak debutnya, ETF WFH naik 46,60% menjadi $73,80 pada hari Jumat (16 Juli). Sedangkan tahun (year) sejauh ini mengalami peningkatan sebesar 11,50%.
Jenis Saham WFH di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Fokus dan membahas secara singkat kinerja saham di sektor telekomunikasi dan penyedia layanan video streaming atau video on demand (VOD).
Kedua sektor tersebut telah diuntungkan oleh kebijakan pemerintah WFH yang memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses Internet dan berbagai layanan streaming video rumahan.
Sebagai pengingat, pemerintah saat ini sedang mengupayakan perpanjangan Pembatasan Darurat Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk periode 3 hingga 20 Juli yang akan berakhir besok, Selasa, 20 Juli.
Saham yang dipantau adalah perusahaan telekomunikasi milik negara PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), emiten Grup Sinar Mas PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), anak perusahaan telekomunikasi Malaysia Axiata Bhd, PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Berikutnya, penyiar telekomunikasi milik Ooredoo Qatar PT Indosat Tbk (ISAT), penyiar media milik platform Vidio milik grup Emtek PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan Vision+ streaming and TV. layanan yang dimiliki oleh MNC Group PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV).
Jika melihat data di atas, meskipun saham SCMA turun 4,04% dalam satu minggu, mereka bisa naik 40,79% bulan lalu.
Salah satu sentimen utama di balik kenaikan saham SCMA adalah rumor masuknya raksasa penyedia layanan VOD Netflix ke anak perusahaannya, pemilik layanan Vidio PT Vidio Dot Com, yang meningkatkan sahamnya sebesar 18,46% pada bulan Juli, meningkat tinggi. 6.
Menanggapi pemberitaan media atas rumor tersebut, manajemen SCMA mengkonfirmasi pada 8 Juli 2021 bahwa perusahaan saat ini memegang 99,99% saham PT Vidio Dot Com.
“Perusahaan selalu terbuka untuk bekerja sama dengan investor atau mitra strategis dalam pengembangan bisnis PT Vidio Dot Com atau dalam kegiatan yang mendukung pengembangan bisnis SCMA di sektor media, konten, dan digital.
Jika melihat data di atas, meskipun saham SCMA turun 4,04% dalam satu minggu, mereka bisa naik 40,79% bulan lalu.
Salah satu sentimen utama yang mendorong kenaikan saham SCMA adalah rumor masuknya raksasa penyedia layanan VOD Netflix ke anak perusahaannya, pemilik layanan Vidio PT Vidio Dot Com, yang telah meningkatkan sahamnya sebesar 18,46% pada Juli.
Menanggapi pemberitaan media atas rumor tersebut, manajemen SCMA mengkonfirmasi pada 8 Juli 2021 bahwa perusahaan saat ini memegang 99,99% saham PT Vidio Dot Com.
“Perusahaan selalu terbuka untuk bekerja sama dengan investor atau mitra strategis dalam pengembangan bisnis PT Vidio Dot Com atau dalam kegiatan yang mendukung pengembangan bisnis SCMA di sektor media, konten, dan digital.
Referensi: https://www.cnbcindonesia.com/market/20210719091435-17-261906/lagi-ppkm-beli-saham-saham-wfh-ada-yang-cuan-41